Juara Sejati

Alhamdulillah, liputan berita APIK edisi kali ini diisi dengan beberapa raihan prestasi anak-anak Al Anwar di berbagai ajang kompetisi dan kejuaraan, dari matematika, sains hingga olah raga dan juga seni. Semoga kita tetap istiqomah mencetak para juara. Patah tumbuh hilang berganti, begitulah ungkapan yang tepat untuk mendorong terciptanya iklim dan proses yang sustainable, istiqomah mencetak generasi para juara.
Dalam proses menggapai tangga juara, bakat, minat dan kemampuan anak-anak, kita wadahi, kita dorong, kita ikhtiari plus segala bentuk evaluasinya. Disamping peran serta pembina ekskur, pelatih club, dewan guru, dan lainnya, keterlibatan orang tua juga sangatlah penting dalam membentuk karakter dan upaya meraih hasil yang optimal. Sehingga persembahan atas segala prestasi adalah dari kita, oleh kita dan untuk kebanggaan dan rasa syukur kita bersama. Bersyukur dan bersyukur, tingkatkan dan terus tingkatkan, kita tanamkan kepada anak-anak yang telah berhasil mengukir prestasi. Menjaga mental mereka untuk tidak cepat puas, menjaga mereka untuk tetap menang tanpo ngasorake, ngluruk tanpo bolo juga digdoyo tanpo aji (menang tanpa merendahkan, ksatria yang bertanggung jawab dan menang karena proses kerja keras).
Namun demikian ada hal penting yang menjadi sorotan kami bahwa, menghasilkan para pemenang dalam setiap lomba dan kejuaraan bukanlah prioritas pertama. Tidak semuanya akan juara 1, tak semuanya akan berkalung medali, tak semuanya dielu-elukan atas prestasinya, tak semuanya, hanya beberapa atau sebagian saja yang mengangkat tropi dan secarik kertas penghargaan, dari panitia, EO atau penyelenggara lainnya. Akan selalu ada yang kalah dan menang pada setiap perlombaan, dan kejuaraan sejati “the Real Championship” yang harus tak pernah berhenti kita raih dan raih, adalah anak-anak menjadi juara di hati kita semua. Senyum mereka, keceriaan mereka, ketawadhuan mereka, kejujuran mereka, bakti mereka, cinta dan kasih sayang mereka, semangat mereka dan budi pekerti luhur (akhlakul karimah) adalah target utama kita. Kita siapkan pelukan piala/medali/penghargaan yang “unlimited” untuk permata hati kita, pada setiap untain doa mereka teruntuk ayah bundanya, atas bait lantunan tartil ngajinya, sholatnya dan segala proses belajarnya meraih suksesnya. Bahkan setiap jatuh hingga lukanya ketika berlari menggapai asa dan cita. Mari kita tanamkan kuat karakter mandiri, tangguh, percaya diri, ingat berdoa pada setiap langkah awal berproses. Mari kita sisipkan semangat tak kenal putus asa, sportifitas, cerdik berstrategi pada setiap laga yang sedang dihadapi. Dan mari kita sediakan sabar dan tawakkal atas segala keputusan Allah azza wa jalla, untuk kemudian singsingkan lengan baju, bismillah, bersiap menghadapi tantangan perlombaan kejuaraan berikutnya.
Ketika dalam diri anak-anak kita tertanam sikap memiliki tekad yang kuat, rajin berlatih, sungguh-sungguh dalam mempersiapkan, ketika mereka tidak meremehkan lawan, tidak mau berbuat curang, memiliki fighting spirit dalam setiap perjuangan, ketika mereka bersyukur atas segala capaian, semangat dan bangkit atas segala keterpurukan, that’s the real champion. Itulah Juara Sejati.
(Wahyu Kurniawan, Ka SDIT Al Anwar)

Kau pergi dengan doa..
Tak hanya gurumu, orangtuamu juga telah berusaha…
Dan itupun tdk sekedar doa atau usaha…
Hatipun ikut serta di dalamnya…
Maafkan kami anak-anakku… yang mungkin berlebihan menaruh harapan…
yang mungkin kurang maksimal membinamu…
Kau memang pulang tanpa piala…
Tak usah kau risau atau kecewa… just get up…
Bawalah kehadapanku senyummu… Bahagiamu.. Kecerianmu…
Semangatmu, kesungguhanmu dalam menuntut ilmu…
Cukup… Cukup.. Bagiku kau sudah juara…